PROF ABDUL HARIS: KELUARGA IMLA PROFESOR BAHASA ARAB PERTAMA UMM
Ternyata untuk menjadi Guru Besar bukan sesuatu yang sulit. Bahkan, menjadi guru besar seharusnya menjadi keniscayaan bagi insan akademik yang memang sudah berniat mewakafkan dirinya untuk mencerdaskan anak bangsa. Demikianlah, Prof. Dr. Abdul Haris, MA, telah membuktikan menjadi profesor bidang ilmu Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Muhammadiyah Malang.
Secara pribadi, penulis telah mengenal Prof. Abdul Haris sebagai sosok yang menginspirasi. Pribadi yang kalem tapi tegas adalah kelebihan yang dimilikinya. Jaringan luar negeri yang luas merupakan kompetensi yang dibutuhkan oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Oleh karena itu, pria kelahiran Bojonegoro, 17 April 1967 itu selama beberapa periode telah dipercaya oleh UMM mengomandani kerjasama luar negeri, dan beliau telah sukses menunaikan tugas mulia itu.
Prof. Abdul Haris, juga dikenal sebagai sosok yang ahli bahasa Arab di lingkungan kampus putih UMM. Kompetensi ke-Arab-an lulusan S3 PBA UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang juga alumni Ma’had al-Khurtum ad-Dauli, Sudan itu tidak diragunkan lagi. Bahkan, beliau adalah gurunya para guru dan dosennya para dosen bahasa Arab di UMM. Sehingga layak menjadi tauladan bagi civitas akademik UMM, termasuk dalam meraih guru besar pertama dalam bidang ilmu Pendidikan Bahasa Arab.
Di bidang organisasi, pengalaman pria yang memiliki tiga orang putra itu juga sangat mumpuni. Terbukti dua periode kepemimpinan menjadi ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Malang, mulai tahun 2015 sampai sekarang. Disamping itu juga pernah mengomandani Majlis Tajih dan Tajdid PWM Jawa Timur sebagai wakil ketua. Lebih dari itu, Prof Dr. Abdul Haris juga terlibat aktif pada organisasi MUI Kota Malang.
Hari ini, 13 Januari 2024, secara resmi Prof. Haris dikukuhkan menjadi profesor pertama bidang ilmu Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Muhammadiyah Malang. Judul orasi ilmiah yang diangkat adalah “Jalan Pintas Pembelajaran Membaca Kitab Gundul dengan Model EMAS”. Menurut Prof Abdul Haris, problem utama membaca kitab gundul ada tiga, yaitu: kurangnya penguasaan kosa kata, lemahnya penerapan tata bahasa, dan pilihan strategi pembelajaran.
Model yang ditawarkan Prof. Abdul Haris sebagai alternatif adalah model EMAS yang memiliki 4 langkah. Pertama: Extend the Vocabolaries, atau memperbanyak kosa kata. Kedua: Mastery the Functional Grammar, atau menguasi tata bahasa fungsional. Ketiga: Apply the Jie Sam Soe Analysis (234), atau menganalisis jumlah/kalimat bahasa Arab sederhana. Keempat: Support with more Exercises, atau latihan yang cukup. Menurut Prof. Abdul Haris, membaca kitab gundul model EMAS terbukti efektif menyelesaikan persoalan membaca kitab gundul.
Sebagai ketua umum dan seluruh keluarga besar IMLA Indonesia ikut bangga dengan gelar puncak akademik yang diperoleh Prof. Abdul Haris, tentu akan semakin menambah kekuatan dan produktifitas organisasi profesi pengajar bahasa Arab IMLA ini. Ucapan selamat juga tersampaikan kepada Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mampu mencetak guru besar bidang ilmu Pendidikan Bahasa Arab. Kepada Prof Dr. Abdul Haris dan keluarga, selamat dan sukses selalu, semoga semakin dapat memberi manfaat untuk bangsa dan mengembangkan bahasa Arab bagi penutur non Arab di Indonesia.
Wallahu a’lam
Malang, 13 Januari 2024
Uril Bahruddin
Ketum IMLA 2023-2027